PDB per Kapita Dekati USD3.000

Senin, 27 September 2010 - 07:15 wib

JAKARTA - Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia dalam kurun waktu enam tahun terus menunjukkan kenaikan. Pemerintah optimistis PDB per kapita bisa menembus angka USD3.000.

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, kondisi perekonomian dalam negeri semakin membaik dilihat dari pertumbuhan dan ketahanan ekonomi dalam negeri dari goncangan krisis global tahun 2008 lalu.

"Berdasarkan hasil sensus nasional yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu, PDB per kapita kita hampir mendekati USD3.000.Angka yang jauh meningkat dibanding tahun 2004 yang hanya mencapai USD1.189," ungkap Hatta saat menutup Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Jakarta Sabtu (25/9) malam.

Hatta memaparkan, saat ini dari jumlah pekerja Indonesia yang mencapai 90 juta orang, 30 persen di antaranya termasuk berpenghasilan cukup tinggi, yakni USD5.000-6.000 per kapita. Sedangkan 10 persennya masih berpenghasilan rata-rata USD4.000 dan sisanya, 60 persen masih berkisar USD2.000 per kapita.

"Disparitas inilah pekerjaan besar untuk meningkatkan PDB per kapita kita agar lebih tinggi,”ujar Hatta.

Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo menuturkan, saat ini PDB per kapita Indonesia masih berkisar di angka USD2.500-2.900.

“Bisa saja dalam waktu dekat PDB per kapita kita akan mencapai USD3.000,”ungkap Lukita.

Berdasarkan data yang dilansir BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009 yang mencapai 4,5 persen mendorong pendapatan per kapita Indonesia pada 2009 naik menjadi Rp24,3 juta atau setara dengan USD 2.590,1.Angka tersebut menunjukkan peningkatan 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp21,7 juta (USD 2.269,9).

Sedangkan pada tahun 2007 PDB per kapita Indonesia hanya USD1.964,3. Berdasarkan data tersebut, ujar dia, dapat diartikan bahwa PDB per kapita Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan dari tahun ke tahun.

“Itu menggambarkan kondisi pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia saat ini, dan besar kemungkinan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi,”kata Lukita.

Lukita menjelaskan, peningkatan PDB Indonesia yang kini di kisaran Rp7.000 triliun dengan PDB per kapita berada pada kisaran angka USD2.500-2.900, membuat Indonesia naik peringkat menjadi negara berpenghasilan menengah atau lower middle income country.
Namun, nominal PDB atau PDB per kapita tidak serta-merta dapat diartikan kayanya suatu negara. Menurut dia, PDB Indonesia yang cukup besar tidak serta-merta diikuti dengan besarnya PDB per kapita.

“Karena perhitungan ini tergantung banyaknya jumlah penduduk, dan Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar,”katanya.

Hal inilah yang membuat PDB per kapita Indonesia lebih rendah dibanding negara-negara lain. Namun, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, tetap ada sisi positif yang bisa dioptimalkan.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) terpilih Suryo Bambang Sulisto (SBS) menyatakan perekonomian Indonesia mengahadapi persaingan global dalam dalam upaya menuju perekonomian yang tangguh . Untuk itu, dia meminta semua seluruh unsur-unsur bisnis dan komponen bangsa bisa bekerja sama secara efektif dengan pemerintah. Menurut SBS, tantangan yang yang hadapi dalam lima tahun ke depan antara lain menggairahkan dunia usaha, meningkatkan dan menggenjot daya saing.

"Saya kira yang penting adalah bagaimana kita mempersatukan, jangan ada kesan seakan-akan ada terkotak-kotak dan sebagainya, kita persatukan kekuatan ekonomi,” jelasnya.

SBS menegaskan, akan fokus pada pembangunan ekonomi di daerah karena menutrutnya ekonomi di daerah adalah pusat kekuatan ekonomi bangsa. Dia melihat, peluang-peluang usaha banyak terdapat di daerah sehingga layak diberikan lebih banyak perhatian. “Kita perlu mendorong investor untuk berinvestasi di daerah dan ekonomi daerah bisa bangkit,” kata pria kelahiran Solo,11 Februari 1947 itu.(Koran SI/Koran SI/wdi)

sumber

0 komentar:

Posting Komentar